Kamis, 16 April 2015

TUNTUTAN



Hari ini aku bertemu seorang penjual nasi goreng, usianya sekitar 50 tahun, aku tidak tau namanya, dia bercerita tentang TUNTUTAN, listrik, jalan, mobil, angkutan berat, sekema pemerintah, korupsi, kerja keras, dll.
Dia adalah mantan seorang guru honor yang hanya lulusan Sederajat SMA yang sempat tertindas harapan kosong menjadi PNS, Sekolahnya di surabaya. pekerjaannya sambilan, jual nasi goreng dan pekerja loundri pakaian (sekarang).
Dia bercerita tentang pengalaman dan kesederhanaan, dia (saat muda) adalah sopir mobil truk angkutan batubara lintas panjang antara lampung dan lahat. Pecah ban, sendiri, ngantuk, capek, preman,korupsi, jalan rusak, PU, semua di bahas dalam katagori TUNTUTAN. Ya tuntutan yang menjadi kesederhanaan baginya.
Alasan dia pindah profesi dimana saat dokter memfonis mengidap penyakit DIABETES, dia tidak tau benar atau salah fonis tersebut, nyatanya dia masih bekerja hingga jam 08.12-23.30 untuk sebuah TUNTUTAN.
Aku menghabiskan 25 menit mengobrol dengannya dan 5 menit untuk makan nasi goreng buatan nya, dalam waktu singkat itu dia sempat memberikan saran kepadaku, bahwa “perjalanan hidup seseorang harus tetap berjalan, waktu adalah hal yang utama, kehabisan waktu akan membuatmu berhenti dan tertahan oleh sebuah TUNTUTAN”.

Rabu, 25 Maret 2015

adaptasi ikan terhadap PH asam dan basa Polinela

-        LAPORAN PRAKTIKUM -
(Adaptasi Ikan Terhadap Perubahan pH)
Fisiologi Hewan Air
PJ : Dwi Puji Hartono, S.Pi,M.Si


polinela logo.png

Oleh : Agus Prayitno
Npm : 14742007
Jurusan : Peternakan
Program Studi : Budidaya Perikanan
Semester 2

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015


DAFTAR ISI
JUDUL/COVER....................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................2
1.1  LATAR BELAKANG..........................................................2
1.2  TUJUAN...............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................3
BAB III METODE PRAKTIKUM.......................................................3
          3.1 WAKTU DAN TEMPAT.....................................................3
3.2 ALAT DAN BAHAN...........................................................3
3.3 CARA KERJA......................................................................3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................4
          4.1 HASIL...................................................................................4
          4.2 PEMBAHASAN...................................................................6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................8
          5.1 KESIMPULAN.....................................................................8
          5.2 SARAN ................................................................................8








BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
            Setiap Organisme Membutuhkan Penyesuaian diri dengan setiap lingkungan tempat hidupnya, organisme yang didarat maupun organisme yang diperairan (Aquaponik). Dalam menghadapi Fluktuasi kondisi lingkungan akan cinderung mempertahankan diri dengan cara menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Penyesuain diri disebabkan dalam keadaan perubahan suhu, cuaca,  lingkungan perairan, kondisi ekstrim atau perpindahan tempat hidup organisme, Penyesuaian diri dilakukan secara bertahap (Adaptasi Fisiologis), perubahan lingkungan hidup habitat organisme akan cinderung terganggu dengan lingkungan yang baru, respon tersebut dapat dianalisa ketika organisme mengalami perubahan secara fisik maupun secara morfologi, biasanya akan mengekspresikan dirinya dalam bentuk  respon terhadap perubahan lingkungan dalam bentuk tingkah laku.
1.2       Tujuan
·        Dalam kegiatan praktikum ini Mahasiswa mampu bekerja secara TIM.
·        Mahasiswa mampu Mengukur panjang dan bobot ikan.
·        Mahasiswa mampu Mengetahui Zona Optimal, Toleran, dan Letal  ikan terhadap pH.
·        Siswa dapat memberikan keterangan mengenai, Dampak yang dialami ikan ketika mengalami perubahan lingkungan perairan.
·        Melakukan proses adaptasi terhadap pH.
·        Mengetahui respon ikan pada kondisi pH yang berbeda
·        Mengetahui respon ikan pada kondisi perubahan pH secara bertahap
·        Mahasiswa dapat menyimpulkan hasil pengamatan.
·        Mahasiswa mampu membuat laporan hasil praktikum.


BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Praktikum minggu ini, Pembahasan mengenai adaptasi ikan terhadap pH secara bertahap . Kegiatan praktikum ini, menghasilkan pengetahuan baru tentang organisme yang rentan maupun kebal terhadap perubahan lingkungan oragnisme  dengan Ph tertentu. Perubahan lingkungan bertahap yang dialami organisme dalam praktikum ini adalah dengan sample ikan Lele (clarias sp) dan ikan nila (oricromis nilotikus). Dengan bahan dan alat yang telah disediakan siswa mencerna pengetahuan adaptasi terhadap pH, dengan bimbingan dosen, PLP dan BPP. Proses perubahan yang bertahap diseleksi dari setiap 10 menit, sehingga perubahan adaptasi ikan dapat diamati dengan rinci dan dilaporkan berdasarkan hasil pengamatan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu & Tempat
            Tanggal            :  19 Maret 2015
            Pukul                :  10.10-12.10 WIB
            Tempat :  Lab A (Atas), Budidaya Perikanan
3.2 Alat & Bahan
            Alat                  : 1. pH meter.
                                      2. Ember 2
                                      3.  Penggaris
                                      4. Timbangan (mg)
            Bahan               : 1. Ikan Nila (Oricomis nilotikus)        4 Ekor
                                      2. Ikan Lele (Clarias Sp)                    4 Ekor
                                      3. Zat Asam dan Zat Basa
3.3 Cara Kerja
1.      Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (tim), maximal 4-5 orang.
2.      Tugas dibagi sesuai masing-masing indifidu.
3.      Objek yang akan diamati adalah Ikan nila & ikan lele, delam adapasi lingkungan perairan pH secara bertahap.
4.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan ( pH meter, ember,  dan zat Asam dan zat Basa).
5.      Ambil bahan objek yang akan di gunakan “ ikan Nila & ikan lele”.
6.      Ukur berat jenis dan ukuran panjang ikan (kepala – ekor pangkal)
7.      Pisahkan ikan nila dan lele menjadi 2 bagian. (Lele 2 + nila 2) & ( lele 2 + nila 2).
8.      Pastikan bagian yang pertama adalah ember kecil sebagai media lingkuhan  awal  pH normal 6-7.
9.      Gunakan sample ember yang besar sebagai media perubahan adaptasi lingkungan “pH Secara bertahap”.
10.  Periksa pH awal pada ember besar
11.  Masukan Zat Basa  Secara bertahap, dengan Ukuran pH 1 poin setiap tahap 5 menit pada ember besar.
12.  Ukur menggunakan pH meter  (dokumenasikan) secara bertahap.
13.  Pastikan setiap 5 menit percobaan dicatat bertahap.
14.  Pemasukan zat Basa/Asam bertahap sampai titik terakhir (Letal) max 14.
15.  Dokumentasikan kejadian tersebut dalam catatan dan laporkan.
16.  Setelah selesai, semua alat dan bahan di bereskan, di cuci dan di susun kembali ke tempat semula.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Target pH Bertahap dalam praktikum :  Setiap 5 menit bertahap & tetap.
·        Kelompok 6 ditugaskan Mengukur pH pertama adalah  “9” .
·        pH basa  dimulai dari : 7 => 8 => 9 => 10 Max 14 .
·        pH Asam 7=>6=>5=>4=>3=>2=>1
2. Pengukuran Berat jenis dan Panjang
Jenis Ikan
Berat ikan
Panjang Ikan
Lele
3-7 cm
2 - 4,5 gram
Nila
3-7 cm
2 - 4,5 gram
3. Perubahan Tingkah laku terhadap pH Basa Tetap
Pada Nampan/ember kecil
Waktu (Menit)
pH
Aktifitas ikan
Ket.
1
7.0
NORMAL

2
7.41
Pergerakan ikan mulai berubah pelan

3
8.0
Ikan lele mulai coleps

4
8.5
Gerakan  Overculum pelan, lele mati

5
8.55
Nila mengambang

6
8.7
Ikan mulai setress

7
8.86
Lendir mulai keluar dari kedua ikan

8
9.0
Warna air berubah

9
9.0
Ikan nila coleps, dan  mati

10
9.0
Morfologi ikan berubah, putih pucat


Pada Nampan / ember Besar
PH Bertahap
Waktu (Menit)
pH
Aktifitas ikan
Ket.
1
7.0
NORMAL

2
7.48
Overculum Pelan terbukanya

3
8.0
Ikan Berenang pelan dan stress

4
8.29
Ikan lele coleps

5
8.3
Lendir Keluar dari keDua Ikan

6
8.5
Ikan Nila Mulai Tepar

7
8.52
Semua ikan mulai mengambang

8
8.7
O2 semakin berkurang

9
8.86
Semua ikan Lele pingsan, kemudian Mati

10
9.0
Ikan Nila mati

11
9.23
Morfologi ikan berubah ,putih pucat

12
9.31
Warna Air berubah

Adaptasi Ikan terhadap Ph basa bertahap
7-8-9-10-11-12-13-14
Nama ikan
Ph 6-7
Ph 8.0
Ph 8.5
Ph 9.0
Nila
Normal
Normal
Toleran
Toleran
Lele
Normal
Lethal
Lethal
Toleran
4. Perubahan Tingkah laku terhadap pH Asam Tetap
Waktu (menit)
pH
Aktifitas ikan
Ket.
Setiap 5 menit
4
Agresif, naik kepermukaan, keluar cariran hijau dari insang, lele pingsan dan koleps.

Akhir 30 menit
4
pergerakan Overculum dipercepat.
Ikan melemah.

Perubahan Tingkah laku terhadap pH Asam Bertahap
Ph 7
à semua ikan Normal
Ph 8
à ikan berhenti bergerak, mengelurkan Feses
Ph 9
à Ikan nila berubah pucat “berenang miring”. Ikan lele lethal
Ph 10
àIkan Lele lethal, nila Koleps
Waktu (Menit)
pH
Aktifitas ikan Nila
Ket.
5
5
Gerakan overculum & mulutlebih cepat

10

Gerakan sirip dada cepat

15

Warna ikan nila berubah pucat

20

Pergerakan overculum semakin cepat

25

Ikan cinderung diam

30

O2, berkurang. Ikan di permukaan.

Waktu (Menit)
pH
Aktifitas Ikan Lele
Ket.
5
5
Lele diam

10

Warna ikan mulai berubah “pudar”

15

Lele aktif kembali

20

Feses mulai keluar

25

Lele bergerak aktif

30

warna ikan putih pucat pudar


Adaptasi ikan pada pH 4.
Nama Ikan
pH 4
LELE
Lethal
NILA
Toleran

PH asam 
Perubahan 7-6-5-4-3-2-1-0
Nama ikan
Ph 7
Ph 6
Ph 5
Ph 4
Ph 3
Ph 2-1
Nila
Normal
Normal
Toleran
Toleran
Toleran
Lethal
Lele
Normal
Normal
Toleran
Toleran
Lethal
Lethal

4.2  Pembahasan
Praktikum minggu ini, menghasilkan perbedaan antara pH untuk ikan Lele dan Nia, perbedaan dari segi ketahanan kedua ikan dilihat dari bagaimana ikan dapat bertahan dari zona Toleran,  ikan lele mati pada zona tersebut, dibanding ikan nila. Ikan lele tepar pada  pH basa 8,0 dibanding nila yang masih bisa toleransi pada pH 8.56.
·        Zona Optimal, ikan dalam keadaan baik-baik saja (Normal),6-7 .
·        Zona Toleran, dapat mentoleransi keadaan yang cukup Ekstrim, 7.0 -7.20 (basa) , 5.0 – 3.0  (Asam).
·        Zona Letal, Ikan tidak mampu bertahan dalam kondisi Ekstrim yang ± 7.30-9.0 (basa), 3-1 (Asam)
Larutan asam dan basa yang mengandung zat zat kimia, menimbulkan kedua ikan tersebut mangalamai kematian dalam ± 30 menit. Larutan tersebut dapat menimbulkan perubahan morfologi ikan pada pH 9.0 tertinggi, dan pH 3.0 terendah  diluar zona toleransi ada zona resisten dimana organisme aquatik hanya bertahan pada waktu tertentu. Setelah itu akan mengalami perubahan morfologis sehingga akan menimbulkan kematian.
     Seperti pada praktikum minggu ini, dijelaskan bahwa ikan mengalai perubahan pada zona resisten, ketika adaptasi tidak berjalan secara fisiologis, maka faktor lethal dekat dengan ambang bawah atau sebaliknya dari zona toleransi maka hanya akan mengalami gangguan pada sistem organ, namun ketika lethal pada kondisi ektrim ikan akan mengalai stress, colaps, atau kematian secara tiba-tiba.
    Akibat yang ditimbulkan dari zona resisten seperti gangguan enzim, perubahan morfologi dan susunan kimiawi sel, gangguan pada jaringan khusus seperti homeostatis yang kompleks. Selain itu gangguan dari lingkungan perairan yang ekstrim, osmotik, racun, infeksi, atau stimulasi sosial akan menimbulkan stress. Responnya akan seperti penurunan volume darah, jumlah leukosit, glikogen hati, peningkaan glukosa darah, dan menipisnya lapisan lambung mocosa.
     Sehingga dapat dipastikan dalam kondisi  pH yang tinggi tersebut ikan akan mengalami Kematian, sehingga ikan hanya mampu beradaptasi dalam zona Normal saja , jikalau ikan mampu bertahan dalam zona Letal, kemungkinan ikan sudah beradaptasi lebih lama dan bertahap, atau ikan memiliki kekebalan tubuh dibanding ikan lele dan ikan nila dalam percobaan tersebut.



BAB V
KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan
            Mahasiswa mampu melakukan tugas praktik sesuai dengan tujuan pada agenda praktik sebelumnya, Pengamatan perubahan dan adaptasi ikan dapat diperoleh data dan dokumentasi, pengamatan minggu ini memiliki pengetahuan penting bahwa beberapa macam ikan hanya mampu bertahan pada pH tertentu, adaptasi yang dilakukan dengan cara bertahap tidak mampu menahan kekuatan ikan dalam pH yang tinggi. Pengamatan ini sudah menjelaskan bahawa ketika dalam berbudidaya kususnya ikan lele, perlu diperhatikan dengan jelas bahwa ikan lele hanya mampu bertahan pada pH 6-7 saja. Sehingga ikan tidak rentan terhadap pH yang tinggi ketika kita melakukan budidaya dengan memperhatikan prosedur dan caranya khususnya keasaman, yang akan menimbulkan perubahan dan adaptasi ikan tersebut.
5.2 Saran
8
 
            Pastikan anda menggunakan Banju LAB, serta sarung tangan dan atribut keselamatan yang lain. Guna mengantisipasi terjadinya kesalahan pada Laboratorium. Kemudian, jangan bercanda tawa saat melakukan praktik, kegaduhan menimbulkan kebisingan di sekeliling. Berhati-hati saat menggunkan alat praktik adalah keselamatan utama, karna akan ada koraban orang lain ketika anda menggunakan alat tidak semestinya. Dengarkan intruksi yang benar dari Teknisi, baik dari segi penggunaan maupun cara kerja sebuah alat. Kebersihan LAB setelah praktikum selesai harus dikerjakan oleh petugas Piket bergilir sesuai dengan Kelompok yang telah dibagi.