Pesawat Kertas
Sabtu, 20 Februari 2016
Kamis, 16 April 2015
TUNTUTAN
Hari
ini aku bertemu seorang penjual nasi goreng, usianya sekitar 50 tahun, aku
tidak tau namanya, dia bercerita tentang TUNTUTAN, listrik, jalan, mobil,
angkutan berat, sekema pemerintah, korupsi, kerja keras, dll.
Dia
adalah mantan seorang guru honor yang hanya lulusan Sederajat SMA yang sempat
tertindas harapan kosong menjadi PNS, Sekolahnya di surabaya. pekerjaannya
sambilan, jual nasi goreng dan pekerja loundri pakaian (sekarang).
Dia
bercerita tentang pengalaman dan kesederhanaan, dia (saat muda) adalah sopir mobil truk angkutan batubara lintas panjang
antara lampung dan lahat. Pecah ban, sendiri, ngantuk, capek, preman,korupsi,
jalan rusak, PU, semua di bahas dalam katagori TUNTUTAN. Ya tuntutan yang
menjadi kesederhanaan baginya.
Alasan
dia pindah profesi dimana saat dokter memfonis mengidap penyakit DIABETES, dia
tidak tau benar atau salah fonis tersebut, nyatanya dia masih bekerja hingga
jam 08.12-23.30 untuk sebuah TUNTUTAN.
Aku
menghabiskan 25 menit mengobrol dengannya dan 5 menit untuk makan nasi goreng
buatan nya, dalam waktu singkat itu dia sempat memberikan saran kepadaku, bahwa
“perjalanan hidup seseorang harus tetap berjalan, waktu adalah hal yang utama, kehabisan
waktu akan membuatmu berhenti dan tertahan oleh sebuah TUNTUTAN”.
Rabu, 25 Maret 2015
adaptasi ikan terhadap PH asam dan basa Polinela
-
LAPORAN PRAKTIKUM -
(Adaptasi Ikan Terhadap
Perubahan pH)
Fisiologi Hewan Air
PJ : Dwi Puji Hartono, S.Pi,M.Si
(Adaptasi Ikan Terhadap Perubahan pH)
Fisiologi Hewan Air
Oleh : Agus Prayitno
Npm : 14742007
Jurusan : Peternakan
Program Studi : Budidaya Perikanan
Semester 2
POLITEKNIK NEGERI
LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
DAFTAR
ISI
JUDUL/COVER....................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................2
1.2 TUJUAN...............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................3
BAB III METODE PRAKTIKUM.......................................................3
3.1 WAKTU DAN TEMPAT.....................................................3
3.2 ALAT DAN BAHAN...........................................................3
3.3 CARA KERJA......................................................................3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................4
4.1 HASIL...................................................................................4
4.2 PEMBAHASAN...................................................................6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................8
5.1 KESIMPULAN.....................................................................8
5.2 SARAN ................................................................................8
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap Organisme Membutuhkan
Penyesuaian diri dengan setiap lingkungan tempat hidupnya, organisme yang
didarat maupun organisme yang diperairan (Aquaponik). Dalam menghadapi
Fluktuasi kondisi lingkungan akan cinderung mempertahankan diri dengan cara
menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Penyesuain diri disebabkan dalam keadaan
perubahan suhu, cuaca, lingkungan
perairan, kondisi ekstrim atau perpindahan tempat hidup organisme, Penyesuaian
diri dilakukan secara bertahap (Adaptasi Fisiologis), perubahan lingkungan
hidup habitat organisme akan cinderung terganggu dengan lingkungan yang baru,
respon tersebut dapat dianalisa ketika organisme mengalami perubahan secara
fisik maupun secara morfologi, biasanya akan mengekspresikan dirinya dalam
bentuk respon terhadap perubahan
lingkungan dalam bentuk tingkah laku.
1.2 Tujuan
·
Dalam kegiatan praktikum ini Mahasiswa
mampu bekerja secara TIM.
·
Mahasiswa mampu Mengukur panjang dan
bobot ikan.
·
Mahasiswa mampu Mengetahui Zona Optimal,
Toleran, dan Letal ikan terhadap pH.
·
Siswa dapat memberikan keterangan
mengenai, Dampak yang dialami ikan ketika mengalami perubahan lingkungan
perairan.
·
Melakukan proses adaptasi terhadap pH.
·
Mengetahui respon ikan pada kondisi pH
yang berbeda
·
Mengetahui respon ikan pada kondisi
perubahan pH secara bertahap
·
Mahasiswa dapat menyimpulkan hasil
pengamatan.
·
Mahasiswa mampu membuat laporan hasil
praktikum.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam
Praktikum minggu ini, Pembahasan mengenai adaptasi ikan terhadap pH secara
bertahap . Kegiatan praktikum ini, menghasilkan pengetahuan baru tentang
organisme yang rentan maupun kebal terhadap perubahan lingkungan oragnisme dengan Ph tertentu. Perubahan lingkungan
bertahap yang dialami organisme dalam praktikum ini adalah dengan sample ikan
Lele (clarias sp) dan ikan nila (oricromis
nilotikus). Dengan bahan dan alat
yang telah disediakan siswa mencerna pengetahuan adaptasi terhadap pH, dengan
bimbingan dosen, PLP dan BPP. Proses perubahan yang bertahap diseleksi dari
setiap 10 menit, sehingga perubahan adaptasi ikan dapat diamati dengan rinci
dan dilaporkan berdasarkan hasil pengamatan.
BAB
III
METODE PRAKTIKUM
3.1
Waktu & Tempat
Tanggal : 19 Maret 2015
Pukul : 10.10-12.10
WIB
Tempat : Lab A (Atas), Budidaya
Perikanan
3.2
Alat & Bahan
Alat : 1. pH meter.
2. Ember 2
3. Penggaris
4. Timbangan (mg)
Bahan : 1. Ikan Nila (Oricomis nilotikus) 4 Ekor
2. Ikan Lele (Clarias Sp) 4
Ekor
3. Zat Asam dan Zat Basa
3.3
Cara Kerja
1.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
(tim), maximal 4-5 orang.
2.
Tugas dibagi sesuai masing-masing
indifidu.
3.
Objek yang akan diamati adalah Ikan nila
& ikan lele, delam adapasi lingkungan perairan pH secara bertahap.
4.
Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan ( pH meter, ember, dan zat
Asam dan zat Basa).
5.
Ambil bahan objek yang akan di gunakan “
ikan Nila & ikan lele”.
6.
Ukur berat jenis dan ukuran panjang ikan
(kepala – ekor pangkal)
7.
Pisahkan ikan nila dan lele menjadi 2
bagian. (Lele 2 + nila 2) & ( lele 2 + nila 2).
8.
Pastikan bagian yang pertama adalah
ember kecil sebagai media lingkuhan awal
pH normal 6-7.
9.
Gunakan sample ember yang besar sebagai
media perubahan adaptasi lingkungan “pH Secara bertahap”.
10.
Periksa pH awal pada ember besar
11.
Masukan Zat Basa Secara bertahap, dengan Ukuran pH 1 poin
setiap tahap 5 menit pada ember besar.
12.
Ukur menggunakan pH meter (dokumenasikan) secara bertahap.
13.
Pastikan setiap 5 menit percobaan
dicatat bertahap.
14.
Pemasukan zat Basa/Asam bertahap sampai
titik terakhir (Letal) max 14.
15.
Dokumentasikan kejadian tersebut dalam
catatan dan laporkan.
16.
Setelah selesai, semua alat dan bahan di
bereskan, di cuci dan di susun kembali ke tempat semula.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
1.
Target pH Bertahap dalam praktikum :
Setiap 5 menit bertahap & tetap.
·
Kelompok 6 ditugaskan Mengukur pH
pertama adalah “9” .
·
pH basa
dimulai dari : 7 => 8 => 9 => 10 Max 14 .
·
pH Asam
7=>6=>5=>4=>3=>2=>1
2. Pengukuran
Berat jenis dan Panjang

Npm : 14742007
Jurusan : Peternakan
Semester 2
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Pukul : 10.10-12.10 WIB
Tempat : Lab A (Atas), Budidaya Perikanan
2. Ember 2
3. Penggaris
4. Timbangan (mg)
2. Ikan Lele (Clarias Sp) 4 Ekor
3. Zat Asam dan Zat Basa
HASIL DAN PEMBAHASAN
|
Jenis Ikan
|
Berat ikan
|
Panjang Ikan
|
|
Lele
|
3-7 cm
|
2 - 4,5 gram
|
|
Nila
|
3-7 cm
|
2 - 4,5 gram
|
3. Perubahan
Tingkah laku terhadap pH Basa Tetap
Pada Nampan/ember kecil
Pada Nampan/ember kecil
|
Waktu (Menit)
|
pH
|
Aktifitas ikan
|
Ket.
|
|
1
|
7.0
|
NORMAL
|
|
|
2
|
7.41
|
Pergerakan
ikan mulai berubah pelan
|
|
|
3
|
8.0
|
Ikan
lele mulai coleps
|
|
|
4
|
8.5
|
Gerakan Overculum pelan, lele mati
|
|
|
5
|
8.55
|
Nila
mengambang
|
|
|
6
|
8.7
|
Ikan
mulai setress
|
|
|
7
|
8.86
|
Lendir
mulai keluar dari kedua ikan
|
|
|
8
|
9.0
|
Warna
air berubah
|
|
|
9
|
9.0
|
Ikan
nila coleps, dan mati
|
|
|
10
|
9.0
|
Morfologi
ikan berubah, putih pucat
|
|
Pada Nampan / ember Besar PH Bertahap
|
Waktu (Menit)
|
pH
|
Aktifitas ikan
|
Ket.
|
|
1
|
7.0
|
NORMAL
|
|
|
2
|
7.48
|
Overculum
Pelan terbukanya
|
|
|
3
|
8.0
|
Ikan
Berenang pelan dan stress
|
|
|
4
|
8.29
|
Ikan
lele coleps
|
|
|
5
|
8.3
|
Lendir
Keluar dari keDua Ikan
|
|
|
6
|
8.5
|
Ikan
Nila Mulai Tepar
|
|
|
7
|
8.52
|
Semua
ikan mulai mengambang
|
|
|
8
|
8.7
|
O2
semakin berkurang
|
|
|
9
|
8.86
|
Semua
ikan Lele pingsan, kemudian Mati
|
|
|
10
|
9.0
|
Ikan
Nila mati
|
|
|
11
|
9.23
|
Morfologi
ikan berubah ,putih pucat
|
|
|
12
|
9.31
|
Warna
Air berubah
|
|
Adaptasi Ikan terhadap Ph basa bertahap
7-8-9-10-11-12-13-14
7-8-9-10-11-12-13-14
|
Nama ikan
|
Ph 6-7
|
Ph 8.0
|
Ph 8.5
|
Ph 9.0
|
|
Nila
|
Normal
|
Normal
|
Toleran
|
Toleran
|
|
Lele
|
Normal
|
Lethal
|
Lethal
|
Toleran
|
4. Perubahan Tingkah
laku terhadap pH Asam Tetap
|
Waktu (menit)
|
pH
|
Aktifitas ikan
|
Ket.
|
|
Setiap 5 menit
|
4
|
Agresif, naik kepermukaan, keluar
cariran hijau dari insang, lele pingsan dan koleps.
|
|
|
Akhir 30 menit
|
4
|
pergerakan Overculum dipercepat.
Ikan melemah.
|
|
Perubahan Tingkah laku terhadap pH Asam Bertahap
Ph 7 Ã semua ikan Normal
Ph 8 Ã ikan berhenti bergerak, mengelurkan Feses
Ph 9 Ã Ikan nila berubah pucat “berenang miring”. Ikan lele lethal
Ph 10Ã Ikan Lele lethal, nila Koleps
Ph 7 Ã semua ikan Normal
Ph 8 Ã ikan berhenti bergerak, mengelurkan Feses
Ph 9 Ã Ikan nila berubah pucat “berenang miring”. Ikan lele lethal
Ph 10Ã Ikan Lele lethal, nila Koleps
|
Waktu (Menit)
|
pH
|
Aktifitas ikan
Nila
|
Ket.
|
|
5
|
5
|
Gerakan overculum & mulutlebih
cepat
|
|
|
10
|
|
Gerakan sirip dada cepat
|
|
|
15
|
|
Warna ikan nila berubah pucat
|
|
|
20
|
|
Pergerakan overculum semakin cepat
|
|
|
25
|
|
Ikan cinderung diam
|
|
|
30
|
|
O2, berkurang. Ikan di permukaan.
|
|
|
Waktu (Menit)
|
pH
|
Aktifitas Ikan
Lele
|
Ket.
|
|
5
|
5
|
Lele diam
|
|
|
10
|
|
Warna ikan mulai berubah “pudar”
|
|
|
15
|
|
Lele aktif kembali
|
|
|
20
|
|
Feses mulai keluar
|
|
|
25
|
|
Lele bergerak aktif
|
|
|
30
|
|
warna ikan putih pucat pudar
|
|
Adaptasi ikan pada pH 4.
|
Nama Ikan
|
pH 4
|
|
LELE
|
Lethal
|
|
NILA
|
Toleran
|
PH asam Perubahan 7-6-5-4-3-2-1-0
|
Nama ikan
|
Ph 7
|
Ph 6
|
Ph 5
|
Ph 4
|
Ph 3
|
Ph 2-1
|
|
Nila
|
Normal
|
Normal
|
Toleran
|
Toleran
|
Toleran
|
Lethal
|
|
Lele
|
Normal
|
Normal
|
Toleran
|
Toleran
|
Lethal
|
Lethal
|
4.2 Pembahasan
Praktikum
minggu ini, menghasilkan perbedaan antara pH untuk ikan Lele dan Nia, perbedaan
dari segi ketahanan kedua ikan dilihat dari bagaimana ikan dapat bertahan dari
zona Toleran, ikan lele mati pada zona
tersebut, dibanding ikan nila. Ikan lele tepar pada pH basa 8,0 dibanding nila yang masih bisa
toleransi pada pH 8.56.
·
Zona Optimal, ikan dalam keadaan
baik-baik saja (Normal),6-7 .
·
Zona Toleran, dapat mentoleransi keadaan
yang cukup Ekstrim, 7.0 -7.20 (basa) , 5.0 – 3.0 (Asam).
·
Zona Letal, Ikan tidak mampu bertahan
dalam kondisi Ekstrim yang ± 7.30-9.0 (basa), 3-1 (Asam)
Larutan
asam dan basa yang mengandung zat zat kimia, menimbulkan kedua ikan tersebut
mangalamai kematian dalam ± 30 menit. Larutan tersebut dapat menimbulkan perubahan
morfologi ikan pada pH 9.0 tertinggi, dan pH 3.0 terendah diluar zona toleransi ada zona resisten dimana
organisme aquatik hanya bertahan pada waktu tertentu. Setelah itu akan
mengalami perubahan morfologis sehingga akan menimbulkan kematian.
Seperti pada praktikum minggu ini, dijelaskan bahwa ikan mengalai perubahan pada zona resisten, ketika adaptasi tidak berjalan secara fisiologis, maka faktor lethal dekat dengan ambang bawah atau sebaliknya dari zona toleransi maka hanya akan mengalami gangguan pada sistem organ, namun ketika lethal pada kondisi ektrim ikan akan mengalai stress, colaps, atau kematian secara tiba-tiba.
Akibat yang ditimbulkan dari zona resisten seperti gangguan enzim, perubahan morfologi dan susunan kimiawi sel, gangguan pada jaringan khusus seperti homeostatis yang kompleks. Selain itu gangguan dari lingkungan perairan yang ekstrim, osmotik, racun, infeksi, atau stimulasi sosial akan menimbulkan stress. Responnya akan seperti penurunan volume darah, jumlah leukosit, glikogen hati, peningkaan glukosa darah, dan menipisnya lapisan lambung mocosa.
Sehingga dapat dipastikan dalam kondisi pH yang tinggi tersebut ikan akan mengalami Kematian, sehingga ikan hanya mampu beradaptasi dalam zona Normal saja , jikalau ikan mampu bertahan dalam zona Letal, kemungkinan ikan sudah beradaptasi lebih lama dan bertahap, atau ikan memiliki kekebalan tubuh dibanding ikan lele dan ikan nila dalam percobaan tersebut.
Seperti pada praktikum minggu ini, dijelaskan bahwa ikan mengalai perubahan pada zona resisten, ketika adaptasi tidak berjalan secara fisiologis, maka faktor lethal dekat dengan ambang bawah atau sebaliknya dari zona toleransi maka hanya akan mengalami gangguan pada sistem organ, namun ketika lethal pada kondisi ektrim ikan akan mengalai stress, colaps, atau kematian secara tiba-tiba.
Akibat yang ditimbulkan dari zona resisten seperti gangguan enzim, perubahan morfologi dan susunan kimiawi sel, gangguan pada jaringan khusus seperti homeostatis yang kompleks. Selain itu gangguan dari lingkungan perairan yang ekstrim, osmotik, racun, infeksi, atau stimulasi sosial akan menimbulkan stress. Responnya akan seperti penurunan volume darah, jumlah leukosit, glikogen hati, peningkaan glukosa darah, dan menipisnya lapisan lambung mocosa.
Sehingga dapat dipastikan dalam kondisi pH yang tinggi tersebut ikan akan mengalami Kematian, sehingga ikan hanya mampu beradaptasi dalam zona Normal saja , jikalau ikan mampu bertahan dalam zona Letal, kemungkinan ikan sudah beradaptasi lebih lama dan bertahap, atau ikan memiliki kekebalan tubuh dibanding ikan lele dan ikan nila dalam percobaan tersebut.
BAB
V
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN & SARAN
5.1
Kesimpulan
Mahasiswa
mampu melakukan tugas praktik sesuai dengan tujuan pada agenda praktik
sebelumnya, Pengamatan perubahan dan adaptasi ikan dapat diperoleh data dan
dokumentasi, pengamatan minggu ini memiliki pengetahuan penting bahwa beberapa
macam ikan hanya mampu bertahan pada pH tertentu, adaptasi yang dilakukan
dengan cara bertahap tidak mampu menahan kekuatan ikan dalam pH yang tinggi. Pengamatan
ini sudah menjelaskan bahawa ketika dalam berbudidaya kususnya ikan lele, perlu
diperhatikan dengan jelas bahwa ikan lele hanya mampu bertahan pada pH 6-7 saja.
Sehingga ikan tidak rentan terhadap pH yang tinggi ketika kita melakukan
budidaya dengan memperhatikan prosedur dan caranya khususnya keasaman, yang
akan menimbulkan perubahan dan adaptasi ikan tersebut.
5.2 Saran
|
Langganan:
Komentar (Atom)








